-->

STRUKTUR GEOLOGI, SEJARAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN DAERAH KARANGKAMIRI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT

Struktur geologi, Sejarah Dan Geologi Lingkungan Daerah Karangkamiri Dan Sekitarnya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat

4.3.          Struktur Geologi Daerah Penelitian
Struktur geologi daerah penelitian dapat di interpretasikan berdasarkan pada pengamatan dan kajian dari data citra SRTM, interpretasi peta topografi dan peta geologi regional dan  yang utama hasil pengamatan dilapangan, dalam pemberian nama struktur berdasarkan pada nama geografis yang dilewati oleh struktur geologi tersebut.
4.3.1.     Analisa Citra SRTM
Peneliti mengkaji analisa data struktur geologi daerah penelitian dengan menggunakan data citra SRTM (Gambar 4.13) didapatkan hasil analisa yakni menunjukan kelurusan-kelurusan dengan  arah berarah barat – timur ,barat laut – tenggara dan utara - selatan.
Gambar 4.13  Hasil analisa struktur geologi daerah penelitian berdasarkan data citra SRTM dengan menggunakan sofware Global Mapper 18.


4.3.2.         Analisa Peta Topogarfi
Berdasarkan analisa data struktur geologi terhadap peta topografi (Gambar 4.14) di daerah penelitian, maka peneliti mendapatkan beberapa kelurusan -kelurusan pada pola kontur ataupun sungai. Dari kenampakan tersebut terlihat pola kelurusan utama berarah timur laut – barat daya dan utara - selatan. Maka peneliti menyimpulkan bahwa pada daerah penelitian memiliki struktur yaitu sesar mendatar mengkanan (interpretasi).
Gambar 4.14  Peta topografi untuk analisis struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian.

4.3.3       Analisa Peta Geologi Regional
Pengamatan pada peta geologi regional lembar Karangnunggal (Supriatna
dkk, 1992) menunjukan di daerah penelitian adanya pola  struktur yang yang diperkirakan yang terlihat pada pola garis putus-putus (Gambar 4.15).
Gambar 4.15  Peta geologi regional yang terdapat di daerah penelitian (Supriatna dkk, 1992)

4.3.4.    Struktur Lipatan
4.3.4.1    Struktur Antiklin Bojong
Penamaan antiklin Bojong didasarkan pada sumbu lipatan yang  memanjang melalui Desa Karangkamiri hingga ke Desa Bojong. Antiklin Bojong memiliki sumbu lipatan berarah timur laut – barat daya. Kedudukan umum sayap barat laut N 228° E / 34° dan menunjam kearah barat daya, kedudukan umum sayap tenggara N 82° E / 19°. Sumbu antiklin ini berada di satuan tuf Jampang. Berdasarkan analisa stereografis (Gambar 2.16) didapat kemiringan hinge-surface sebesar 85° dan kemiringan hinge-line sebesar 7°, maka pada klasifikasi lipatan berdasarkan kemiringan hinge-surface dan hinge-line (Fleuty, 1964) jenis lipatan antiklin Bojong termasuk dalam jenis lipatan Upright Subhorizontal Fold (Lampiran analisis struktur).
Gambar 4.16 Stereografis antiklin Bojong


4.3.4.2    Struktur Sinklin Karangkamiri
Penamaan sinklin Karangkamiri didasarkan pada sumbu lipatan yang memanjang melalui Desa Cimanggu, Desa Karangkamiri dan Desa Bojong. Sinklin Karangkamiri memiliki sumbu lipatan berarah timur laut – barat daya dan kedudukan umum sayap barat laut N 228° E / 34° dan kedudukan umum sayap tenggara N 55° E / 14°. Sumbu sinklin ini berada di satuan Tuf Jampang.  
  Gambar 4.17 Stereografis sinklin Karangkamiri

Berdasarkan analisa stereografis (Gambar 2.17) didapat kemiringan hinge-surface sebesar 81° dan kemiringan hinge-line sebesar 2°, maka pada klasifikasi lipatan berdasarkan kemiringan hinge-surface dan hinge-line (Fleuty, 1964) jenis lipatan sinklin Karangkamiri termasuk dalam jenis lipatan Upright Subhorizontal Fold (Lampiran analisis struktur).
4.4    Sejarah Geologi Daerah Penelitian
Berdasarkan data-data geologi yang meliputi data lapangaan, antara lain terdiri dari ciri litologi, umur dan lingkungan pengendapan, serta  hasil interpretasi dan penafsiran, pada akhirnya dapat dibuat suatu sintesis geologi daerah penelitian yang menggambarkan sejarah geologi pada suatu kerangka ruang dan waktu. Penentuan sejarah geologi juga tidak lepas dari data geologi yang diperoleh oleh para peneliti sebelumnya.
Model sejarah geologi daerah penelitian dimulai sejak Oligosen dimana batuan tertua yang dijumpai didaerah penelitian adalah Oligosen-Miosen (Supriatna, dkk, 1992) dan barakhir pada batuan termuda yang dijumpai di daerah penelitian adalah Miosen Tengah.
a. Kala Oliogosen-Miosen Awal
Daerah penelitian pada kala Oligosen-Miosen Awal merupakan fase vulkanisme yang ditandai dengan adanya produk-produk gunung api. Proses vulkanisme pada daerah penelitian dimulai  pada zaman Tersier yang berupa jalur magmatik terjadi pada periode Oligosen Akhir - Miosen Awal. Pada periode ini aktivitas vulkanisme sangat intensif yang ditandai banyaknya produk gunung api yang tersingkap pada daerah penelitian berupa breksi andesit, lava andesit, tuf,   yang tergolong dalam Formasi Jampang yang berumur Oligosen-Miosen Awal dan terbagi menjadi dua satuan batuan yaitu satuan breksi andesit, dan satuan tuff. Proses vulkanisme  batuan satuan breksi andesit tersebar utara dan barat daya, sedangkan satuan tuf tersebar di barat – timur  penelitian (Gambar 4.18) .
Gambar 4.18 Diagram blok sejarah geologi daerah penelitian menerangkan vulkanisme dan pembentuk  Satuan Breksi Andesit Jampang dan Tuf Jampang.
b.     Miosen Tengah
Pada fase Miosen Tengah aktivitas vulkanisme telah berhentinya. Pada fase ini terjadi proses transgresi yang membuat muka air laut naik sehingga produk-produk gunung api yang dahulunya berada dilingkungan laut. Maka fase pengendapan batupasir Pamutuan dan diikuti pertumbuhan terumbu yang menjadi cikal bakal terbentuknya batugamping terumbu Kalipucang pada daerah penelitian. Satuan batupasir tersebar pada bagian Tenggara sedangkan satuan batugamping terumbu tersebar pada bagian Timur Laut pada daerah penelitian. Kedua formasi ini berumur Miosen Tengah yang didapatkan dari hasil analisa fosil (Gambar 4.19).
Gambar 4.19 Diagram blok sejarah geologi daerah penelitian menerangkan vulkanisme berhenti dan pembentuk Satuan Batupasir Pamutuan dan Satuan Batugamping Terumbu Kalipucang

4.5     Geologi  Lingkungan
            Geologi lingkungan merupakan ilmu geologi yang berhubungan dengan masalah-masalah perencanaan fisik, pengembangan wilayah dan usaha pengendalian lingkungan dengan melihat aspek-aspek geologi yang ada disuatu daerah. Menurut Sampoerno, (1979) keadaan lingkungan dikontrol  kuat oleh beberapa aspek geologi yang mencakup   sifat keteknikan tanah dan batuan, letak dan potensi batuan untuk bahan galian, dan letak endapan potensial dan potensi bencana alam akibat pengaruh kondisi geologinya. Pengaruh aspek geologi terhadap lingkungan dapat menciptakan masalah yang berakibat pada tata kehidupan manusia yang bermukim didaerah tersebut, suatu perencanaan tata lingkungan dengan tinjauan ilmu geologi akan membantu dalam pemamfaatan/dampak lingkungan. Peningkatan potensi geologi yang dimiliki di Kecamatan Langkaplancar dan sekitarnya pada daerah penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi sumberdaya geologi baik berupa sumber maupun bencana alam. Pemahaman mengenai geologi tata lingkungan diharapkan dapat mencegah masalah yang timbul akibat kesalahan dalam perencanaan pemamfaatan lahan sumber daya.
4.5.1. Sumber Daya Alam
            Sunber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidup. Sumber daya alam tersebut mencakup sumber daya tanah, sumber daya air, dan sumber daya galian.
1.   Sumber Daya tanah
            Pemamfaatan tanah pada daerah penelitian sebagian besar digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai lahan pertanian dan perkebunan rakyat yang meliputi pertanian lahan sawah. Lahan sawah merupakan lahan yang digunakan oleh masyarakat untuk bercocok tanam seperti padi (Gambar 4.20). Pertanian jenis ini banyak dijumpai didaerah penelitian selain itu, sumber daya tanah juga di gunakan untuk lahan perkebunan karet (Gambar 4.21).
      Gambar 4.20  Tata guna lahan persawahan, (Lensa menghadap ke N135 lp 57, Desa Sidamulih)


      Gambar 4.21  Tata guna lahan perkebunan karet, (Lensa menghadap ke N 85 E dekat lp 101,  Desa Cimanggu)
2.   Sumber Daya Air
                   Air merupakan komponen sumber kehidupan yang sangat vital bagi kelangsungan makhluk hidup masyarakat didaerah penelitian. Air merupakan kebutuhan primer dalam mendukung aktivitas sehari-hari misalnya untuk kebutuhan hidup seperti: minum, mandi, mencuci, dan digunakan sebagai kebetuhan lain seperti membuat penampungan agar bisa mengairi sawah dan ladang serta memandikan hewan peliharaan masyarakat setempat. Sumber daya air daerah penelitian dijumpai berupa air bawah permukaan. Air bawah permukaan didaerah penelitian dijumpai pada sumur penduduk, dan air permukaan didaerah penelitian yaitu air yang terdapat pada sungai pada lokasi penelitian (Gambar 4. 22).
 Gambar 4.22 Air digunakan untuk pengairan persawahan, (lp 51  lensa mengarah ke N 130 E, Desa Jadimulya  )

4.5.2.         Bencana Alam
Bencana alam dapat menimbulkan suatu kerugian bagi mahluk hidup di alam tersebut terutama bagi manusia. Bencana alam pada umumnya dapat berupa tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung apai, dan banjir. Di daerah penelitian tidak ditemukan bencana alam yang signifikan, masyarakat sekitar hanya sedikit khawatir jika terjadi gempa bumi besar dan tanah (Gambar 4.23). Selain itu, kondisi litologi batuan yang lapuk juga menyebabkan kerugian dalam bidang geologi teknik dan menyebabkan rusaknya jalan raya.
Gambar 4.23. Kenampakan gerakan tanah, ( lp 72 lensa mengarah ke N 35 E, Desa Karangkamiri).


4.5.3.      Pengembangan Wilayah
Dengan melihat kondisi geologi, sosial, dan ekonomi penduduk setempat yang secara umum mata pencahariannya sebagai petani maka pengembangan wilayah pada daerah penelitian diutamakan pada sektor pertanian dan perkebunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah akses jalan untuk pengambilan hasil perkebunan dan pertanian tersebut. Dalam pengembangan ke depannya untuk kelaancaran produksi hasil perkebunan, peneliti menyarankan untuk pembangunan akses jalan yang memadai.

Sumber : Tugas Akhir Haidir Ali, S.T.

Silahkan download filenya dibawah ini sebagai acuan, bahan bacaan dan lainnya

JIKA ANDA BELUM MENGETAHUI CARA DOWNLOAD FILE NYA, SILAHKAN KLIK LING DIBAWAH INI

CARA DOWNLOAD ( LANGSUNG PADA LANGKAH NO.7 )


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "STRUKTUR GEOLOGI, SEJARAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN DAERAH KARANGKAMIRI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LANGKAPLANCAR, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel